Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Mengatasi Dan Mengurangi Ketergantungan Kafein

DailyBerita.ID - Bagi sebagian orang, secangkir kopi di pagi hari dapat membantu mereka memulai hari dengan memberikan energy dan membuat semangat meningkat. Menurut perkiraan, ada sekitar 75–80 persen orang di dunia minum kafein secara teratur, terutama kopi. Kopi menjadi sumber utama kafein, ada minuman ringan berkarbonasi dan teh. Dari semua bentuk kafein tersebut dapat menyebabkan ketergantungan kafein bagi orang yang mengonsumsinya.

Meski sangat sulit menentukan jumlah orang yang memiliki ketergantungan terhadap kafein, study mengatakan lebih dari seperempat orang di dunia yang teratur mengonsumsi kafein memenuhi kriteria dalam kategori ketergantungan zat dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).

Ada sejumlah studi menunjukkan, beberapa pengguna kafein sangat ketergantungan dan menjadi kecanduan oleh kafein. Banyak diantara mereka tidak mampu mengurangi konsumsi kafein meskipun tahu mereka mengalami masalah kesehatan akibat  penggunaan kafein yang dilakukan secara terus-menerus.

Jika kamu salah satu diantaranya, mungkin kamu sudah mengalami kecanduan kafein. Berikut kami akan membagikan sejumlah tips untuk mengatasi kecanduan kopi maupun minuman berkafein lainnya.

Apakah Kafein Bisa Menyebabkan Kecanduan?

Banyak study membuktikan bahwa kecanduan kafein sangat berdampak buruk bagi kesehatan. Kafein juga dapat menyebabkan perubahan pada zat kimia di otak, seperti zat adiktif lainnya. Kafein dapat membuat otak melepaskan zat dopamin, yaitu zat yang dapat memberikan perasaan senang dan merasa tenang.

Zat dopamin akan memberikan sensasi menyenangkan, yang dapat memotivasi kamu untuk mengulangi tindakan apa pun yang menyebabkan peningkatan pelepasan dopamin. Namun, dampak kafein pada dopamin atau perasaan senang jauh lebih sedikit  dibanding dampak obat-obatan terlarang seperti kokain atau obat semacamnya. Hal ini dapat memperjelas mengapa kafein sanggup memberikan efek kecanduan bagi sebagian orang, tetapi tidak mengakibatkan adiktif atau ketergantungan seperti dopamine yang terkandung pada obat-obatan tertentu.

Pada tahap awal saat kamu mencoba berhenti mengonsumis kafein, Kamu mungkin akan merasakan sakit kepala dan merasa lemas atau kelelahan. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena kamu masih berpeluang tinggi untuk menghentikan kecanduan kafein. Meskipun kecanduan kopi atau kecanduan kafein tidak diakui secara resmi dalam DSM-5, tetapi DSM-5 mengatakan ada beberapa masalah terkait kafein, seperti keracunan (intoxication) dan putus kafein (withdrawal). Keracunan atau putus kafein, merupakan gangguan kecemasan yang  diakibatkan berhentinya mengonsumi kafein, berhenti mengonsumsi kafein juga dapat mengakibatkan gangguan tidur. Menurut DSM-5, gangguan penggunaan kafein dapat diidentifikasi sebagai gangguan yang memerlukan studi lebih lanjut.

Mengapa Kita Kecanduan Kafein?

Kafein memiliki sifat stimulan yang meningkatkan kewaspadaan dan energi. Karena itu, banyak orang yang sulit melepaskan diri dari kebiasaan mengonsumsi kopi atau minuman berkafein lainnya. Namun, jika kamu terus menerus mengonsumsi kafein dalam jumlah besar, tubuhmu bisa membangun toleransi. Artinya, kamu akan membutuhkan lebih banyak kafein untuk merasakan efek yang sama.

Menurut DSM-5, kecanduan kafein dapat diidentifikasi melalui beberapa kriteria, seperti:

  • Keinginan terus-menerus atau upaya yang gagal untuk mengurangi konsumsi kafein.
  • Terus mengonsumsi kafein meski tahu ada masalah kesehatan atau psikologis yang disebabkan atau diperburuk oleh kafein.
  • Mengalami gejala putus kafein seperti sakit kepala, mudah marah, atau merasa lemas.
  • Menghabiskan banyak waktu hanya untuk mencari dan mengonsumsi kafein.
  • Toleransi meningkat, sehingga membutuhkan lebih banyak kafein untuk mendapatkan efek yang sama.

Jika kamu merasa mengalami beberapa dari gejala tersebut, kemungkinan besar kamu sudah kecanduan kafein.

Bahaya Kafein Berlebihan

Meski kafein dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan konsentrasi dan energi, konsumsi berlebihan bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan. Para ahli menyarankan agar orang dewasa tidak mengonsumsi lebih dari 400 miligram kafein per hari—setara dengan sekitar empat cangkir kopi. Lebih dari itu, kamu bisa berisiko mengalami efek samping seperti:

  • Gangguan tidur
  • Migrain atau sakit kepala kronis
  • Detak jantung yang cepat
  • Gemetar pada otot
  • Mudah marah atau gugup
  • Mual

Beberapa orang bahkan bisa mengalami efek samping ini meski hanya mengonsumsi satu atau dua cangkir kopi sehari, tergantung pada toleransi individu terhadap kafein. Jika kamu merasakan gejala-gejala ini, ada baiknya untuk mulai mengurangi konsumsi kafein secara bertahap.

Tips Mengatasi Kecanduan Kopi

Jika kamu merasa kesulitan untuk mengontrol konsumsi kopi atau minuman berkafein lainnya, berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk mulai mengatasi kecanduan kafein:

1. Konsultasikan dengan Dokter

Langkah pertama dan terpenting adalah berbicara dengan profesional kesehatan. Dokter bisa memberikan saran dan panduan yang tepat sesuai dengan kondisi tubuhmu. Mereka juga bisa membantu membuat rencana yang aman untuk mengurangi kafein secara bertahap, sehingga kamu bisa terhindar dari gejala putus kafein yang parah.

2. Tingkatkan Asupan Air Putih

Air putih bisa membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mengurangi efek samping dari penurunan konsumsi kafein. Minum air juga bisa menggantikan kebiasaan memegang secangkir kopi di tangan sepanjang hari.

3. Ganti Kopi dengan Minuman Bebas Kafein

Kamu bisa mencoba mengganti satu cangkir kopi dengan minuman bebas kafein setiap harinya. Misalnya, jika kamu biasanya minum tiga cangkir kopi, gantilah salah satunya dengan teh herbal, air hangat yang dicampur madu dan lemon, atau minuman lain yang tidak mengandung kafein.

4. Mulai Olahraga Rutin

Olahraga adalah stimulan alami yang bisa meningkatkan energi dan suasana hati tanpa perlu asupan kafein. Dengan rutin berolahraga, kamu bisa mengurangi ketergantungan pada stimulan eksternal seperti kopi.

5. Tambah Jam Tidur

Banyak orang yang mengandalkan kopi untuk mengatasi rasa lelah. Salah satu cara terbaik untuk mengatasi ini adalah dengan menambah jam tidur. Tidur yang cukup akan memberikan energi alami dan mengurangi kebutuhan tubuh akan kafein.

Kenapa Mengurangi Kafein Itu Penting?

Meski konsumsi kafein dalam jumlah yang wajar bisa aman dan bahkan memberikan manfaat kesehatan, terlalu banyak kafein dapat menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang. Beberapa di antaranya termasuk gangguan tidur, peningkatan risiko penyakit jantung, dan gangguan kecemasan. Mengurangi asupan kafein secara bertahap bisa membantu mengembalikan keseimbangan tubuh dan mencegah masalah kesehatan di masa depan.

Jika kamu merasa kesulitan untuk menghentikan kebiasaan minum kopi atau mengalami gejala kecanduan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari dokter atau profesional kesehatan lainnya. Mengatasi kecanduan kopi mungkin tidak mudah, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa berhasil.

Kesimpulan

Kecanduan kopi dan kafein bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Konsumsi kafein yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Jika kamu merasa sulit mengontrol konsumsi kafein atau mengalami gejala putus kafein, segera ambil langkah untuk menguranginya. Dengan perubahan gaya hidup yang tepat, kamu bisa mengatasi kecanduan kopi dan kembali menikmati hidup tanpa tergantung pada stimulan.

Ingat, mengatasi kecanduan kopi bukan hanya tentang menghentikan kebiasaan minum kopi, tapi juga tentang memberikan tubuhmu kesempatan untuk beristirahat dan pulih dari ketergantungan.


Post a Comment for " Cara Mengatasi Dan Mengurangi Ketergantungan Kafein"